Sunday, October 22, 2017

My First Pregnancy (Awal Mula Lubna Dihadirkan Dalam Kehidupan Kami)



Delapan bulan yang lalu, muncul dua garis ini pada test pack.

Tidak seperti pasangan lain yang cepat-cepat mengunggah di medsos (ya, tentu saja karena kehamilan pertama pasti exciting luar biasa ya), saya dan suami menahan diri (saya lebih tepatnya 😊).

***

Dua minggu setelah pernikahan kami terjadi percakapan berikut,

"Yang, aku kok pusing ngga ilang-ilang ya? Biasanya dibawa bobo-an sehari langsung ilang," saya mengadu pada suami.

"Ya dah, coba istirahat aja ya," jawaban standar suami.

Keesokannya,

"Yang, aku eneg nih dan agak diare," saya mengadu lagi.

"Minum obat diare ya, makan yang teratur," jawaban protokoler suami.

Keesokannya lagi,

"Yang, ini aku sakit apaan ya? Apa aku hamil? Kalau ngga hamil aku sakit apa dong? Aneh banget rasanya. Takutnya muntaber (memang masih agak diare sih walau gak muntah, hohoho)," lagi-lagi saya mengadu dan lagi-lagi direspon dengan jawaban standar, normatif, protokoler oleh suami.

Berhubung seumur hidup baru kali itu saya merasakan kondisi yang aneh, saya memutuskan untuk mencurigai diri saya hamil. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (keguguran karena kehamilan yang tidak diketahui, misalnya) saya tidak menunda pergi ke apotek untuk membeli dua buah test pack.

Hari itu juga saya tes urin. Saya yakin akan muncul dua garis pada test pack yang digunakan. Benarlah. Selang sekian puluh detik muncul garis merah samar sejajar dengan garis merah yang lebih pekat. I'm pregnant!

Orang pertama yang saya kabari tentu suami. Dan responnyaa... Sangsi 😑 (ia punya alasan merespon demikian).

"Tapi garisnya samar, sayang," kata suami.

"Sudah aku googling, samar atau pekat artinya sama yang, positif hamil," saya bersikeras.

Saya mengabari kedua orang tua saya, sedangkan suami malah pergi ke kakak perempuannya untuk mengkonfirmasi hasil tes pack 😄

Setelah mendapat jawaban dari kakaknya bahwa saya memang positif hamil, suami baru merasa yakin 😅 mengalirlah air mata syukur-nya (katanya sih begitu, saya ngga lihat, hehe).

***

Hari ini perut saya sudah endut sekali. Calon bayi di dalamnya juga begitu aktif. Saat sujud dan merasakan ia bergerak lincah, saya tersenyum-senyum sendiri. Semoga sehat selalu ya, nak. Enam atau delapan minggu lagi kita akan sama-sama berjuang 😊😊

Hemm, dan, baru hari ini saya berani mengunggah hasil test pack delapan bulan lalu 😄

Note: tulisan ini dibuat sekira awal Mei 2017 saat Lubna masih dalam kandungan. Si shalihah itu kini sudah 4 bulan usianya ;)