Haluuuu... buat yang udah baca postingan sayah sebelumnya Macet dan Keabsurdan Pengemudi, saya akui ajah, tulisan itu sebenernya belum selesai, hihihi... keburu ngantuk jadi endingnya dipercepat :D
Naaah, di postingan ini, saya mau melanjutkan dan menambahkan uneg-uneg.. masih berkaitan dengan kisah Jum'at petang ituuh... jangan pusiang bacanya yaaah, hehe...
Yak, mulai...!
Guys, barangkali kita pernah dengar atau baca cerita-cerita orang menggunakan moda transportasi umum dimana mereka punya kesempatan berinvestasi masa depan (baca: akhirat) dengan memberikan tempat duduk untuk penumpang wanita atau bumil atau yang sudah sepur, eh, sepuh. Sebuah tindakan mulia tiada tara dan tiada bandingnya (halah). Di kelompok ngaji saya, yang seperti itu disebut-sebut termasuk itsar, yaitu mendahulukan kebaikan untuk orang lain dibandingkan diri sendiri. Dan, kata guru ngaji saya, itsar itu tingkatan paling tinggi dalam sebuah ukhuwah aka ikatan persaudaraan dengan orang lain.
Selain memberikan tempat duduk, masih ada banyak tindakan mulia tiada tara yang lain yang bisa dilakukan ketika menggunakan transportasi publik, misalnya: dzikir di kendaraan, baca buku, atau ngobrol sama penumpang sebelah, jadi mengurangi kebetean di kala macet, hehe... atau, senyum dan memaafkan penumpang sebelah yang nggak sengaja nginjek kaki kita gegara kendaraannya ngepot (yang naik transjak pasti hafal banget sama kondisi kayak gini, hihihi...)... atau ngasih uang recehan ketika ada penumpang yang kekurangan ongkos, heuheu.. (mungkin ngga yah? ya, mungkin aja sih, satu diantara sejuta kasus, hehe...)
Naah, hal-hal kayak gitu kan ngga mungkin dilakukan sama yang berkendara dengan kendaraan pribadi, baik itu mobil ataupun motor. Saya pernah dengerin yang namanya dzikir pagi-petang al-ma'tsurat pake earphone. Earphone-nya cuma saya pasang di satu telinga aja, supaya tetap bisa konsentrasi dengan keadaan lalu lintas. Kemudiaan, apakah yang terjadi?? Saya fokus nyetir, tapi bener-bener ngga bisa fokus dzikir, haha... Sejak itu saya ngga pernah nge-earphone lagi, bahaya dan melanggar aturan :p
Saya juga ngga mungkin ngobrol sama pengendara lain untuk mengurangi kebetean, yang ada malah menambah kebetean, terutama pengendara yang posisinya di belakang saya, hihihi...
Dan untuk itsar, itu pastinya sulit banget. Misalnya saya ketemu ibu hamil, saya bilang, "bu, bu, silakan pake mobil saya untuk bepergian." eaaa... saya belum jadi milarder, jadi sepertinya ngga memungkinkan bagi saya mempersilakan orang yang membutuhkan untuk menggunakan kendaraan yang saya pake. hehehe...
Anyway, Allah is fair, gitu kan. Siapapun, dalam kondisi apapun, tetap bisa berinvestasi masa depan.
Kalau lagi mengendarai motor, kena macet, adanya trotoar kosong itu godaan luaaar biasa, hahaha... riders bisa dengan mudah ngetrek di trotoar. Tapi apa iya pantas? Saya kadang-kadang jadi pedestrian juga. Gondok kalau trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, di take-over sama pengendara motor. Sakiiiiiittt... hihi... Jadi drivers/ bikers yang ingin investasi, cobalah untuk jangan pernah ambil space trotoar sebagai lajur kendaraan kita. Karena dibalik arogansi itu, ternyata ada yang diam-diam tersakiti ^_^
Kalau lagi mengendarai motor, kena macet, adanya trotoar kosong itu godaan luaaar biasa, hahaha... riders bisa dengan mudah ngetrek di trotoar. Tapi apa iya pantas? Saya kadang-kadang jadi pedestrian juga. Gondok kalau trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, di take-over sama pengendara motor. Sakiiiiiittt... hihi... Jadi drivers/ bikers yang ingin investasi, cobalah untuk jangan pernah ambil space trotoar sebagai lajur kendaraan kita. Karena dibalik arogansi itu, ternyata ada yang diam-diam tersakiti ^_^
And theen... tau garis stop, kan? drivers/ bikers pasti tau, apalagi yang sering mantengin akun twitter TMC Polda Metro Jaya, hehe... Naah, kata TMC Polda Metro Jaya, di depan garis stop itu ada hak penyebrang jalan. Pernah lihat pedestrian nyebrang jalan dan kesulitan nyelip-nyelip diantara kendaraan yang berhenti di zebra cross? Saya pernah lihat, dan juga pernah merasakan. Sakiiiiit lagiii... (kayaknya memang pedestrian yang paling banyak tersakiti di jalan raya, heuheu..). Dear drivers/ riders, coba yuks memberi kemudahan bagi mereka yang ingin menyebrang lewat zebra cross. Kita ngga rugi apapun untuk berhenti di belakang garis stop.
Ada hal lain lagi yang bisa kita lakukan untuk berinvestasi. Dan ini yang paling berkaitan dengan pengalaman saya di Jumat petang itu: mendahulukan penyebrang jalan. Saya kadang menyetir mobil, sering menyetir motor, kadang menjadi pejalan kaki, sehingga saya memiliki sudut pandang dari ketiga posisi tersebut. Jika saya adalah driver mobil di kejadian Jum'at petang itu, saya akan mempersilakan pengendara yang ingin menyebrang. Kenapa? Ada kalanya, kita harus mempersilakan pengendara lain melaju, justru supaya tidak membuat kemacetan kian bertambah parah. Apalagi cuma memaksakan untuk maju setengah meter, kemudian stuck, yang tidak membuat kita lebih cepat tiba di tujuan. Diluar kasus itu, saya memang selalu memberi kesempatan orang lain menyebrang (jika jarak dan kecepatan kendaraan memungkinkan untuk berhenti, karena kalau memaksakan berhenti mendadak justru bahaya untuk kendaraan di belakang). Ngga sulit untuk memberi kesempatan orang atau kendaraan lain menyebrang (as long as mereka menyebrang di tempat yang tepat). Yang sulit itu melawan ego. Ego yang bikin drivers/ bikers enggan mengerem dan berhenti selama beberapa detik untuk memberi kesempatan orang lain menyebrang. Padahal, beberapa detik yang kita sediakan untuk mendahulukan penyebrang jalan, bisa saja menjadi sebuah kebaikan berlipat balasan dari-Nya.
Hal-hal yang saya sebutkan tadi adalah beberapa prinsip berkendara saya. Hal-hal sederhana, dan mudah. Tapi dibalik semua yang sederhana itu, tetap terkandung hal-hal yang bersifat filosofis, terutama bagi mereka yang percaya bahwa Allah itu menghitung setiap kebaikan dan keburukan, sekecil apapun. Eh, eh, saya sok jadi malaikat ya? hahaha... Sebenarnya siih, justru karena saya merasa banyak melakukan kesalahan, harus pintar-pintar mengambil kesempatan berinvestasi, walau cuma bisa yang kecil-kecil.
Buat yang mau share tips investasi masa depan saat mengendarai kendaraan pribadi, silakaaan... kolom komentar ngga pernah saya tutup, hihi... :)
Selamat berkendara, dan tetap safety riding yaa ^^
No comments:
Post a Comment