Malam selalu memiliki eksotisme sendiri. Ada kesyahduan dalam balut remang cahaya dan redupnya aktivitas manusia. Menikmati malam di Titik Nol Jogjakarta adalah sebuah mimpi yang terwujud.
Banyak sumber artikel menyebutkan bahwa posisi titik nol kilometer kota Jogjakarta adalah di pertemuan tiga jalan besar: Jl. Ahmad Dahlan, Jl. Senopati dan Jalan Ahmad Yani dengan Alun-alun Utara. Lebih mudahnya, ia ada di ujung kawasan Malioboro.
Titik Nol Jogjakarta merupakan salah satu tempat favorit wisatawan dan warga kota Jogja itu sendiri untuk bercengkrama dan menghabiskan waktu. Saya pribadi, sejak awal mengenal tempat ini, terkesima dengan gedung-gedung berarsitektur Indische yang juga dijadikan cagar budaya.
Malam di Titik Nol Jogjakarta adalah sebuah perpaduan wisata sejarah, wisata budaya dan wisata kuliner. Beberapa gambar berikut ini membawa secuil cerita dari sana :)
Gedung BNI 46 Di jaman Belanda dulu, gedung ini digunakan sebagai kantor Asuransi Nill Maattschappiij |
Kantor Pos Sejak dulu, fungsi gedung ini tidak berubah banyak. Dahulu pernah digunakan untuk kantor PTT (pos, telephone, dan telegraph), hari ini berfungsi sebagai kantor pos. |
Ekspresi Seniman Titik Nol menjadi tempat para seniman berekspresi |
Ronde Titik Nol Hawa Jogja malam itu memang ngga dingin-dingin banget. Tapi ronde ini tetap enak :) |
No comments:
Post a Comment