(tulisan yang dibuat sebagai dukungan untuk
kakak kami, Abdul Azis, founder Komunitas Sedekah Harian)
Oleh @alfa_jayanegara
kakak kami, Abdul Azis, founder Komunitas Sedekah Harian)
Oleh @alfa_jayanegara
2 hari entah apa yang bermasalah dengan kedua HP dan simcard hingga tak dapat maksimal bermain di dunia maya. Malam ini tersentak dengan gosip fitnah di socmed tentang beliau, Kakak kelas kebanggaan, sang inspirator kebaikan. Membaca "bagian awal" kisah fitnah perjuangan dakwahnya, terlintas pikiran bahwa banyak orang yang belum paham dengan maksud baiknya dan kalimat2nya hingga berprasangka negatif, mirip kisah Ustadz yang aktif pula di twitter itu. Tapiiiiiii....makin lama terlihat "aneh", ada yg bilang akun twitter beliau DM kalimat tak pantas pada lawan jenis. Saya langsung tahu itu bukan beliau, saya tahu itu bukan beliau. Bagaimana bisa beliau DM hal yang tak senonoh jika dalam kesehariannya sangat menjaga untuk tak bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya? Ada yang mengatakan "ah itu munafik, pencitraan di luar aja". TIDAK..!!! Saya mengenalnya lebih dari 10 tahun di dunia nyata..!! Kebaikannya di dunia nyata bukan pencitraan, saat tak ada media yang meliput atau bahkan tak ada orang lain yang melihat. Cukup Allah SWT yang menyaksikan.....
Kalimat dalam program terbarunya bisa jadi menimbulkan berbagai persepsi dan beragam tanggapan. Kami menjadi saksi bahwa itu bukan untuk mencari keuntungan duniawi, saya percaya kredibilitas beliau dan seluruh timnya.
Teringat peristiwa 4 tahun lalu saat kami tak sengaja bertemu di halte transit Trans Jakarta, gembira karena cukup lama tak berkomunikasi sebelumnya. Saat itu beliau pulang mengisi acara sebagai trainer dan membawa parcel buah, kemudian dengan spontan dan cukup riweuh beliau membukanya dan memberikan sebuah pir (yap, beliau selalu ingin berbagi kebaikan apapun di manapun kapanpun pada siapapun). Setelah menanyakan kabar dan tujuan, hal serius yang pertama dan utama beliau bahas adalah "gimana ngajinya, masih kan?". Ya Rabb, sekian lama tak bertemu yang beliau perhatikan hanya tentang ngaji, bukan hal duniawi lainnya ^_^ .
Setahun lalu ketika ada teman sakit dan diopname dalam waktu cukup lama, beliau dan programnya intens membantu sahabat tersebut. Acapkali pulang dari kantor beliau langsung datang ke RS tak peduli lelah atau hujan, dengan tulus mentraktir makan malam rekan - rekan yang menemani sahabat kami dan menitipkan dana taktis akomodasi mereka selama di RS, mengatur jadwal jaga, kemudian kembali ke rumah lebih larut. Seringkali saya meminta bantuan beliau karena memiliki akses jaringan luas, dan di tengah kesibukannya beliau sangat cepat memberi respon dan mempertemukan dengan orang - orang terbaik di bidangnya. Kak, begitu banyak kebaikan dan kerja sosial mu yang tak dapat detail saya ungkapkan.. Maafkan saya belum bisa berkontribusi pada program - program Kakak dan tim.
Rasanya tak sanggup lagi melanjutkan browse tentang fitnah2 itu, sangat geram dan emosi negatif lainnya. Spontan menghubungi beliau via WA and u know what justru beliau yang menenangkan saya seperti biasanya dengan kalimat bijaknya. Kak.....hatimu terbuat dari apa????
Pada akhirnya saya paham mengapa beliau bisa begitu tenang dan justru sibuk menenangkan kami yang esmosi berat, ya...karena beliau hanya ingin meraih ridho Allah SWT. Tak peduli cacian, fitnah, makian bertubi mendera. Beliau menganggap semua kritikan sebagai tanda cinta orang - orang dan menjadikannya bahan evaluasi. Ya Rabb.....saksikanlah......
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah & Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, & kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yg ghaib & yg nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yg telah kamu kerjakan.
Ya Allah,, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu
telah berjumpa dalam taat padaMu
telah bersatu dalam dakwah padaMu
telah berpadu dalam membela syari’atMu
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.Kekalkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong
No comments:
Post a Comment