Pagi ini tak
berbeda dengan pagi sebelumnya, sebuah awal hari yang basah dengan guyuran
hujan. Dan pagi basah selalu berimbas pada kondisi lalu lintas. Macet. Ah, macet
sudah jadi makanan sehari-hari bagi warga ibukota, terutama di jam-jam
berangkat dan pulang kantor. Dan semakin menjadi-jadi manakala hujan turun.
Ruas jalan
Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu pagi ini tak lepas dari antrean kendaraan,
terutama setiap menjelang persimpangan. Aku, seperti biasa, mengambil sisi
lajur paling kanan, ikut mengantre bersama bikers
yang lain. Antrean pemotor hanya satu lapis di sisi kanan antrean mobil.
Itu masih wajar dan normal lho, karena jalur yang kami tempuh adalah jalur padat
menuju pusat-pusat industri di timur Jakarta. Bandingkan dengan Jalan Raya
Bekasi yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta, atau ruas tol dalam kota yang
memberlakukan sistem contra flow
karena kepadatan lajur yang tak berimbang, kondisi lalu lintas jalan ini masih
wajar.
Sebagian besar
pemotor mengantre, dengan sabar, walau kuyup diguyur hujan deras. Skuterku
sedang berhenti saat dari arah berlawanan sebuah mobil (yang biasa-biasa aja,
bukan yang luxurious lho) melaju.
Kaca jendela di posisi pengemudi terbuka. Aku dengar teriakan-teriakan marah
dari dalamnya.
“Masuk! Masuk!
Kalian ini semua bikin macet!!! Hahh!!”
Ia melewatiku dan
para pemotor lain perlahan sambil membentak, berteriak-teriak dan memukul-mukul
pintu mobilnya sendiri. Si pengemudi mobil (yang biasa-biasa saja) itu ternyata
sedang mengamuk pada para pemotor.
‘Apa-apaan sih ni
orang?’ aku bersungut dalam hati. Ingin rasanya membentaknya balik, “Yang bikin
macet itu yang satu orang bawa satu mobil!!”. Tapi urung kulakukan karena mobil
(yang biasa-biasa saja) itu sudah melewatiku sehingga rasanya tak mungkin ia
mendengar sekeras apapun aku berteriak.
Jengkel? Iya, aku
jengkel. Seenaknya pengemudi tadi melempar kesalahan pada para pemotor. Apakah
kami “menjajah” kedua lajur?? Nope!
Antrean pemotor hanya satu lapis, lho! It’s
normal! Ia tak berkaca bahwa mobilnya (yang biasa-biasa saja) yang ber-body
besar dan diisi satu orang itu juga penyebab macet. Lucu ya? Definitely funny!
Benarlah kata
Kang Emil, walikota Bandung, “You blame
the society, but you are part of the society itself. You often blame the
problem, but you are PART OF THE PROBLEM.”
P.S Tips saat
macet: Cuma satu à Sabar.
Ngga sabar di jalanan Jakarta? Probably,
you are a newbie in this Capital City. Get
accustomed yaaa dengan traffic
disini... ngasih tau aja siy, gak bermaksud menggurui... piss lop en gahool :p
Merit Casino : Yako Casino Review | Honest Review 2021
ReplyDeleteIt's the latest 12bet online casino from Merit, the award-winning provider of quality casino solutions. 메리트 카지노 주소 Established in 2000, they have a rich selection of games ทางเข้า m88