Wednesday, February 5, 2014

You Blame The Problem, But You Are Part of The Problem ~ Jakarta Dalam Macet dan Hujan.

Pagi ini tak berbeda dengan pagi sebelumnya, sebuah awal hari yang basah dengan guyuran hujan. Dan pagi basah selalu berimbas pada kondisi lalu lintas. Macet. Ah, macet sudah jadi makanan sehari-hari bagi warga ibukota, terutama di jam-jam berangkat dan pulang kantor. Dan semakin menjadi-jadi manakala hujan turun.

Ruas jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu pagi ini tak lepas dari antrean kendaraan, terutama setiap menjelang persimpangan. Aku, seperti biasa, mengambil sisi lajur paling kanan, ikut mengantre bersama bikers yang lain. Antrean pemotor hanya satu lapis di sisi kanan antrean mobil. Itu masih wajar dan normal lho, karena jalur yang kami tempuh adalah jalur padat menuju pusat-pusat industri di timur Jakarta. Bandingkan dengan Jalan Raya Bekasi yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta, atau ruas tol dalam kota yang memberlakukan sistem contra flow karena kepadatan lajur yang tak berimbang, kondisi lalu lintas jalan ini masih wajar.

Sebagian besar pemotor mengantre, dengan sabar, walau kuyup diguyur hujan deras. Skuterku sedang berhenti saat dari arah berlawanan sebuah mobil (yang biasa-biasa aja, bukan yang luxurious lho) melaju. Kaca jendela di posisi pengemudi terbuka. Aku dengar teriakan-teriakan marah dari dalamnya.

“Masuk! Masuk! Kalian ini semua bikin macet!!! Hahh!!”

Ia melewatiku dan para pemotor lain perlahan sambil membentak, berteriak-teriak dan memukul-mukul pintu mobilnya sendiri. Si pengemudi mobil (yang biasa-biasa saja) itu ternyata sedang mengamuk pada para pemotor.

‘Apa-apaan sih ni orang?’ aku bersungut dalam hati. Ingin rasanya membentaknya balik, “Yang bikin macet itu yang satu orang bawa satu mobil!!”. Tapi urung kulakukan karena mobil (yang biasa-biasa saja) itu sudah melewatiku sehingga rasanya tak mungkin ia mendengar sekeras apapun aku berteriak.

Jengkel? Iya, aku jengkel. Seenaknya pengemudi tadi melempar kesalahan pada para pemotor. Apakah kami “menjajah” kedua lajur?? Nope! Antrean pemotor hanya satu lapis, lho! It’s normal! Ia tak berkaca bahwa mobilnya (yang biasa-biasa saja) yang ber-body besar dan diisi satu orang itu juga penyebab macet. Lucu ya? Definitely funny!

Benarlah kata Kang Emil, walikota Bandung, “You blame the society, but you are part of the society itself. You often blame the problem, but you are PART OF THE PROBLEM.”


P.S Tips saat macet: Cuma satu à Sabar. Ngga sabar di jalanan Jakarta? Probably, you are a newbie in this Capital City. Get accustomed yaaa dengan traffic disini... ngasih tau aja siy, gak bermaksud menggurui... piss lop en gahool :p 

1 comment:

  1. Merit Casino : Yako Casino Review | Honest Review 2021
    It's the latest 12bet online casino from Merit, the award-winning provider of quality casino solutions. 메리트 카지노 주소 Established in 2000, they have a rich selection of games ทางเข้า m88

    ReplyDelete